Thursday, June 28, 2018

Messi dan Mitos Itu

Oleh Mahfud Ikhwan

Membaca ulang buku Jonathan Wilson tentang sejarah sepakbola Argentina, Angels With Dirty Faces (2016), saya selalu kembali ke kesimpulan yang sama: ia mengada-ada. Tentang para malaikat buruk rupa pujaan orang Argentina, para pahlawan tak sempurna mereka, termasuk pahlawan-pahlawan bolanya, itu pasti dibuat-buat. Orang-orang Argentina itu hanya terlalu fanatik dengan judul film Hollywood lama. Dan Wilson menelannya begitu saja.
Saya pikir, mitos itu pasti dibikin untuk membuat bocah cebol, berkepala galon, dan badung macam Maradona pas dengan imajinasi orang Argentina. Karakter separoh Indian, miskin, tumbuh dan besar dari villa miseria, dan punya keculasan jalanan itu muncul setelah Maradona, kemudian dijadikan teori, dan dipercayai sendiri oleh mereka.
Sebagai pendukung Argentina sejak mengenal sepakbola, saya enggan menerima mitos itu. Mungkin karena saya bukan orang Argentina, berjarak dengan sejarah dan kehidupan mereka. Tapi terutama karena itu tak penting. Saya tak begitu peduli sang penolong itu seperti apa wujudnya. Entah malaikat atau iblis, atau bahkan Tuhan, yang penting mereka mesti memenangkan sesuatu—jangan cuma “medali level Porseni,” seperti diejekkan teman saya yang pendukung Jerman.
Jika orang seperti Tevez, atau Ortega, atau Requelme, yang sangat memenuhi syarat sebagai Malaikat Buruk Rupa, tak memberikan apa-apa, lalu buat apa? Sebaliknya, jika orang itu macam Thomas Muller, yang wajah, perawakannya, dan potongan rambutnya seperti tetangga sebelah rumah, namun memberi piala, ya sudah, tak masalah. Atau, kalau memang ada jelmaan baru yang mengingatkan kita dengan Di Stefano, Kempes atau Caniggia, ayo segera berikan kesempatan. Persetan dengan mitos itu. Persetan dengan Jonathan Wilson.
Sayangnya, kelihatannya, Messi sendiri mempercayainya.
***
Ketika muncul pertama kali di tepi lapangan Camp Nou pada pertengahan Oktober 2004, ia begitu manis. Belum genap delapan belas, dengan tubuh kecil rampingnya, dengan rambut sepundak berombak, ia seperti anak anjing lincah menggemaskan. Semua orang ingin pegang. Dan gadis-gadis belia datang ke stadion dengan kertas karton bertulis tangan: "Messi, Marry Me".
Lalu gelar-gelar bersama Barca itu berdatangan. 32 jumlahnya. Dan jagad raya pun dipersuntingnya. Seiring dengan itu, juara Piala Dunia U-20 dan emas Olimpiade didapatnya. Dilengkapi dua gol dengan tangan dan gocekan dari tengah lapangan yang diciptakannya ke gawang Espanol dan Getafe di pertengahan 2007, semua orang berpikir Maradona baru telah lahir. Tak seperti Maradona-Maradona baru sebelumnya, macam Ortega, Ibagaza, Aimar, Saviola, D'Alessandro, hingga Tevez yang masih berupa nujuman, kepada Messi orang-orang benar percaya.
Meski keduanya sangat berbeda, Maradona sendiri mempercayai Messi memanglah pewarisnya. Secara verbal ia mengatakanya, tapi yang paling jelas bisa kita lihat dari caranya memperlakukan Messi ketika jadi pelatih Argentina. Di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Maradona ingin Messi seperti dirinya, bermain sepertiya, bermain di posisinya. Namun percobaan—juga harapan—itu hancur, sehancur-hancurnya; di kaki musuh yang salah: Jerman.
Para pendukung Argentina macam saya mulai menyadari bahwa harapan yang terlalu besar itu pasti tak adil untuk Messi. Tapi apa yang ditunjukkan oleh Messi (bersama Barcelona) setelah kegagalan di Afrika Selatan justru mencegah orang untuk berhenti berharap kepadanya. Bagaimana Anda tak berharap kepada seseorang yang setiap tahunnya jadi pemain terbaik dunia?
Dan Messi bukannya tak peduli dengan harapan itu. "Aku mau menukar rekor apa pun yang kupuya untuk membuat orang Argentina bahagia," katanya. Karena itu, ia sangat mengupayakannya. Dan itulah yang bisa kita saksikan ketika ia membawa Argentina—nyaris sendirian—di tiga final secara beruntun, dalam tiga tahun.
Sayangnya, itu hanya tiga final. Dan final selalu berjarak jutaan tahun cahaya dengan juara.  
***
Seperti bisa kita saksikan dalam pertandingan melawan Islandia, kadang Messi tampak mencoba terlalu keras. Saya menyangka, ia bahkan mengupayakannya di luar lapangan. Dan karena itulah, saya pikir, ia percaya dengan mitos soal Malaikat Buruk Rupa itu.
Ia tahu, ia jauh dari sosok itu. Ia tak tumbuh dan mulai dicintai dari lapangan-lapangan penuh konfeti dengan pendukung-pendukung gila di Liga Argentina, seperti Ferreyra, Corbatta, Bochini, Maradona, atau bahkan Tevez. Ia “lahir” di salah satu kedaton sepakbola paling megah bernama Camp Nou, tempat yang justru dikenang dengan pahit oleh Maradona. Ia memang boncel, tapi jelas tidak dari keluarga miskin. Moyangnya di Italia dan Katalonia masih terlalu mudah dilacak, sehingga tak mungkin baginya mengklaim sebagai setengah Indian. Yang paling berbeda, tak seperti para pendahulunya, Messi jauh dari kehidupan keras jalanan. Dari seorang remaja imut, dengan mulus ia mengubah diri jadi bapak bijak sayang anak.
Lalu kita mendapati tato-tato itu. Kemudian, brewokan di wajahnya. Ya, tentu saja kita tahu bahwa tato-tato itu untuk anaknya, sementara brewokan itu mungkin ditujukan agar ia lebih tampak kebapakan. Tapi, tak bisa diabaikan, terpikir juga kemungkinan bahwa dengan tato dan brewokan itu, Messi sengaja ingin terlihat lebih garang. Ia ingin sedikit agak “buruk rupa”. Ia ingin menjadi kapten Argentina yang lebih sempurna, sebagaimana Passarella dan Maradona.
Sayangnya, tato-tato dan brewokan itu tak membantu banyak kekaptenannya. Jauh berbeda dengan kapten-kapten macam Passarella dan Maradona yang petarung, Messi nglokro setelah gagal secara beruntun di final ketiganya di Amerika. Ia menyatakan pensiun dari timnas.
Itu bukan saja keputusan yang buruk; alih-alih keputusan seorang kapten yang gagal, itu lebih dekat dengan keputusan seorang bintang yang tak tak sanggup membuktikan diri. Namun yang lebih buruk lagi, hanya dalam hitungan hari, ia menyatakan kembali.
Sebagai pendukung Argentina, saya sebenarnya telah bersiap untuk bergabung dengan para pendukung Belanda dan Italia, menjadi penonton Piala Dunia tanpa tim gacoan. Tapi hattrik Messi di Quito mengantar Argentina ke Russia. Dan itu, tak lain dan tak bukan, berarti penderitaan akan jadi lebih panjang.
Karena itu, saya bukan termasuk orang yang kaget dengan ketakberdayaan Messi di depan gawang Hannes Halldorson. Dan saya tak akan terkejut jika Argentina pulang sangat awal, seperti di Jepang-Korea 2002.


*dimuat di Jawa Pos, 18 Juni 2018 

5 comments:

  1. Bingung cari Situs Poker Terpercaya ??
    Sering kalah? lebih sering deposit dari pada wd??

    Solusi Terbaik Buat Member Yang Sering Lose !!
    Pokers128(dot)com

    Buktiin Sendiri Main Di Pokers128 !

    Bisa Main Dari HP !!
    Support IOS & ANDROID

    7 Games Dalam 1 User_ID

    Menangkan Jackpot Harian S/d Puluhan Juta
    Jackpot Global Ratusan Juta

    Minimal Deposit Sangat Terjangkau !!
    Rp 10,000

    Withdraw Diproses Super Cepat !
    1menit s/d 3menit

    JANGAN TUNGGU DAN JANGAN RAGU LAGI UNTUK MENJADI SEORANG PEMENANG DAN DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA DI WWW.S1288POKER.COM

    Info lebih lengkap,silahkan hubungi CS 24/7 kami melalui :
    PIN BBM : 7AC8D76B
    WA : 08122221680
    Twitter : @S1288POKER

    ReplyDelete
  2. Agen Togel Online Terbaik & Terlengkap!
    Tersedia Pasaran Hongkong - Sydney - Singapore
    Potongan Diskon 2D = 30% | 3D = 59% | 4D = 66%
    Dapatkan Keuntungan Dalam Menebak Angka Hingga Ratusan Juta Setiap Hari..
    Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .fun
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    BBM: BOLAVITA
    WA: +628122222995

    ReplyDelete
  3. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    ReplyDelete
  4. Bet on soccer betting, 1xbet korean
    The Sportsbook Betway 1xbet in 1xbet, 1xbet korean. · Bet365, Betfair, Betway. The bookmaker and Sportsbet are licensed and regulated by the Curacao Gambling

    ReplyDelete