Tuesday, November 26, 2013

Cesc Fabregas II: Ketika aku pulang dari rantau, aku baru menyadari identitas Barca. Barca adalah sebuah model.

Oleh Sid Lowe

Kamu bicara dengan antusias tentang masa-masa di Inggris dan di musim panas ini, ada kesempatan untuk kembali ke sana. Apakah kamu tergoda untuk pergi ke Manchester United atau balik ke Arsenal?

Aku tidak tahu. Yang pasti, aku tidak pernah berencana kembali ke Inggris musim panas kemarin. Itu tidak pernah terlitas di kepalaku. Sangat jelas di pikiranku bahwa aku ingin sukses di Barcelona dan aku telah memberikan segalanya agar dapat juara bersama mereka. Secara terbuka aku katakan: Aku tidak pernah berpikir untuk pergi, Aku tidak akan ke mana-mana. Aku mendengar rumor itu ketika di Ibiza bersama teman-temanku. Seorang di antara mereka membeli surat kabar dan memberitahuku, lalu aku membaca berita itu.


Apakah kamu menghubungi klub dan mengatakan: ‘Hey, apa yang terjadi?”

Tidak. Tidak. Tidak. Ketika mendengar berita itu, Aku langsung menghubungi Darren (agenku) dan dia mengatakan kabar itu keluar secara resmi. Dia mengatakan, ‘Ya, itu benar. Lalu bagamana menurutmu?’ Aku tidak tahu-menahu mengenai hal berita kepindahan itu—hingga saat itu. Jika sebuah klub meminatimu dan kamu mengatakan kepada klub bahwa kamu ingin pergi, kamu bisa pergi. Aku sudah bicara dengan Josep Mari Bartomeu, wakil presiden Barca, dan dia mengatakan: “Kamu tidak akan pergi ke mana-mana; kami sangat percaya kamu”. Kemudian aku bicara dengan Presiden. Aku sangat lega dengan pesan yang mereka berikan. Benar bahwa mereka menerima tawaran dan mereka jujur mengatakannya padaku, namun satu-satunya yang ada di kepalaku adalah bertahan.

Bagaimana penjelasan kenapa Manchester United terkesan sangat menginginkanmu. Hasrat itu pasti ada alasannya.

Aku tidak pernah membuat pernyataan ingin pergi dan aku tidak berniat mengubah niat itu. Aku sangat terkejut. Aku tidak pernah memberi lampu hijau.

Apakah keputusan untuk bertahan ini benar-benar telah kamu pikirkan? Hanya Gerard Piqué yang bermain lebih banyak di La Liga darimu dan kamu punya sebuah awal musim yang impresif, yang barangkali permainan terbaikmu sejak kembali di tahun 2011...

Aku memulai musim ini dengan bagus. Pelatih [Tata Martino] memainkanku dengan cara yang sesuai dengan kualitasku dan aku sangat menikmatinya. Aku sangat bahagia. Aku merasa lebih baik sepanjang waktu, merasa semakin penting. Pelatih memberiku kesempatan, peran lebih banyak, dan tanggung jawab kepemimpinan. Di hari pertama—mmmh, bukan hari pertama, tapi mungkin tiga empat hari kemudian, dia memanggilku dan mengatakan: ‘Aku ingin kamu menjadi pemain seperti saat kamu di Arsenal. Dan Aku berpikir ‘Wow!”, karena aku merasa sangat hebat di Arsenal, jadi hal ini sangat penting. Aku bukan pemain nomor10 sejati karena di Barca posisi tidak definisikan secara jelas karena Pep dan Tito sangat fokus dan terobsesi pada penentuan posisi. Ketika kami menyerang, Tata menyukai sesuatu yang sedikit lebih anarkis—hanya sedikit—yang berarti saat membawa bola, kamu dapat bergerak lebih bebas dari posisi yang telah ditentukan tanpa masalah.

Apakah kamu merasa lebih bebas?

Karena aku tidak ingin mengganggu sistem di musim sebelumnya, Aku kadang-kadang berpikir: "Hostia [gilaaaa], Jika aku bergerak dari sini, lalu kami kehilangan bola dan aku akan membuat lawan bebas. Aku akan mendapat masalah. Sekarang aku mendapat jaminan bahwa pelatih mengingikan aku bisa membuat teman-temanku berlari. Ini juga akan menjadi masalah, namun ini juga akan terus berlanjut.

Orang Inggris berpikir kamu pasti akan kembali karena tidak bermain secara rutin, meskipun kamu memainkan lebih banyak pertandingan liga dari siapapun musim terakhir. Kamu berganti posisi terlalu banyak dan ketika pertandingan besar datang, kamu tidak dimainkan...

Kamu akan senang bermain di satu pertandingan dan bermain terus-menerus dalam pertandingan berikut. Tapi ketika datang pertandingan di kandang Bayern Munich dan timmu kalah 4-0 sementara kamu hanya duduk di bangku cadangan dan tidak berdaya, hal itu mempengaruhimu. Kamu akan berpikir: Sialan, Aku bahkan tidak melakukan pemanasan dan mereka menghantam kami. Itu berdampak besar. Itu mengejutkanmu. Itu menghantuimu secara mental karena kamu merasa sangat bagus dan tiba-tiba: banggg! Jika kamu menang, memberi umpan, bermain bagus, dan mencetak gol, segala berjalan normal. Jika kamu merasa sangat penting dan kamu melewatkan pertandingan biasa dan kamu dirotasi, kamu dapat menerimanya. Namun untuk pertandingan besar, jauh lebih sulit. Ini adalah masalah mental. Sebuah pertandingan penting adalah hal besar bagi pemain.

Apakah kamu merasa membutuhkan dukungan, lebih banyak kepercayaan?

Aku tahu apa yang bisa aku lakukan, namun ini membutuhkan orang lain. Kamu berpikir: Pelatih mempercayaiku, dia mengandalkanku, Aku bermain dan aku penting. Itu menjadikan perbedaan besar. Lebih-lebih itu di sini karena kamu tahu Xavi sangat penting dan Iniesta, dan Messi tentu saja. Kamu dapat berpikir: Mungkin aku tidak berada di level itu. Namun Aku tidak dapat menghabiskan seluruh hidupku dengan mengatakan ‘Okelah, Ini tentang Xavi dan Iniesta; tidak masalah’. Itu akan menjadi alasan untuk tidak menjadi ambisius. Namun sesekali hal itu terjadi. Aku ingin menunjukkan bahwa aku bisa berada di level itu. Perbedaan tahun ini yang aku rasakan adalah aku bisa semakin yakin dapat mencapati kualitas seperti mereka. Jika segalanya berlanjut seperti ini hingga akhir musim musim dan berlanjut di musim berikutnya, Aku akan merasa lebih penting.

Masalah dasarnya tetap sama bukan? Orang-orang yang harus kamu saingi untuk tiga posisi alamimu adalah Xavi, Iniesta, dan Messi. Ini adalah sesuatu kompetisi tersendiri.

Ya, kompetisi semacam ini adalah situasi yang terjadi terus menerus di Barca. Situasi yang yang membantu terbentuknya Xavi seperti sekarang dan bagaimana Iniesta bermain; Ketidakpastian membuat mereka menjadi sangat hebat. Hal yang sama terjadi untuk Messi. Aku terkadang merasa menjadi bayang-bayang mereka bertiga. Namun apa yang aku suka dari Tata adalah bahwa pemain dalam bentuk terbaiklah yang bermain. Aku berusaha mencapai kondisi terbaikku sehingga aku bisa bermain. Ini adalah kompetisi yang kami semua inginkan dan aku mampu menunjukannya. Ini adalah apa yang pelatih inginkan: ketika dia melihat seorang pemain yang letih, dia tidak peduli [siapapun dia, dia akan menaruhnya dibangku cadangan]

Kamu masih berkembang terlalu sedikit. Apakah kamu memiliki patokan tersendiri kapan kamu akan mendapat posisi yang lebih permanen atau posisi dimana kamu bahagia untuk bermain?

Saat ini ya perkembangan berjalan pelan-pelan. Target jangka pendek, Aku ingin bermain. Namun untuk jangka panjang setiap pemain menginginkan posisi tetap dan mampu mengatakan: ‘Ini adalah posisiku."

Lalu apa posisi tersebut?

Aku menikmati tiga posisi di mana ini sangat menguntungkan. Bayangkan, sebagai contoh, jika aku hanya bisa bermain di sisi kiri dari tiga penyerang, Aku akan mendapat masalah karena [Neymar]... woowww! Aku mulai bermain sebagai gelandang bertahan dalam sebuah posisi 3-4-3 dengan Pique dan Messi diusia 13 tahun, skema dasar gelandang berlian—posisi Guardiola—dan aku beranjak maju sedikit demi sedikit seiring dengan waktu.

Yang kamu maksud posisi Sergio Busquets?

Ya, tepat sekali, Busi. Di Arsenal, aku bermain di depan bek tengah, lalu sekali-kali Wenger memainkanku lebih melebar di kanan karena di sana tekanan lebih sedikit, sehingga aku bisa lebih bebas. Lalu di tiga atau dua tahun terakhir di Arsenal, aku menjadi media punta di belakang penyerang. Sekarang, aku kadang bermain sebagai penyerang atau di rusuk kiri. Aku ingin kembali menjadi no.4 namun Aku berpikir secara fisik aku masih punya beberapa tahun yang bagus untuk bermain lebih ke depan hahahaha..... Tapi, ya, kenapa tidak? Banyak pemain kreatif kembali ke belakang di masa-masa akhir karirnya.

Di Arsenal kamu mengambil peran yang menuntut tanggung jawab besar di usia yang sangat muda: Mereka membuatmu menjadi kapten dan memberi nomor Patrick Vieira dan kamu tumbuh dengan hal itu. Kapan hal itu akan terjadi di Barcelona?

Sebagai kapten Arsenal dan menduduki posisi itu untuk waktu yang lama, aku harus memotivasi rekan-rekan dan mengarahkan tim. Aku punya tanggungjawab itu. Namun aku di Barca baru dua tahun dan aku merasa masih kurang penting, sedikit berbeda dari masa di Arsenal karena di sini ada beberapa pemain yang memainkan peranan itu. Aku tidak ragu jika aku harus berjuang agar kehadiranku terasa dan penting. Itu adalah karakterku. Namun aku benar-benar merasakan sebuah perbedaan dari masa di Arsenal di mana aku semua orang mengandalkanku. Kamu mengambil langkah maju dan tim akan melangkah maju. Aku menikmati tanggungjawab itu namun di Barcelona, hal itu belum terjadi. Ini bukanlah sesuatu yang kamu cari. Tugas itu akan menemukanmu. Ini akan datang secara alami seperti yang terjadi di Arsenal. Tiba-tiba kamu menemukan dirimu dalam sebuah situasi di mana kamu merasakan tanggung jawab itu. Kamu akan menyadarinya. Di Barca, ada Xavi dan Valdes, Puyol dan Messi yang memiliki peran itu. Sisanya mendukung dari belakang.

Kepulangan ke Barcelona tidaklah mudah. Ini adalah sebuah lingkungan yang berbeda..

Ini sangat sulit untuk dijelaskan. Di sebuah klub seperti Barcelona atau Real Madrid, terdapat banyak tekanan yang tidak selalu baik bagi perkembangan pemain muda. Jika segalanya berjalan bagus, Madrid dan Barca adalah klub terbaik di dunia. Namun jika kamu bermain buruk atau kalah, kamu akan sulit ke luar rumah. Di London, jika kamu kalah para pendukung masih menyanyikan namamu. Di sana kamu mendapatkan dukungan mental ekstra. Jika kamu salah memberi sebuah umpan, suporter tetap akan mendukungmu. Mereka selalu di sisimu. Sorotan media juga lebih besar di Spanyol, ada banyak tekanan. Berkembang sebagai seorang pemain muda di Arsenal sangat bagus untukku.

Dan kamu sekarang berada di sini, di Nou Camp?

Kasusku berbeda karena suporter Barca melihatku sebagai seorang anak selama di sini. Seorang yang pergi dan membuat klub membayar mahal untuk memulangkannya. Tanpa itu, Aku akan dilihat secara berbeda. Aku punya tanggung jawab dan tuntutan yang besar, juga momen-momen yang sulit. Namun di atas segalanya, musim ini orang-orang di Barcelona sangat brilian.

Apakah Bercelona memang begitu berbeda?

Ketika aku pulang dari rantau, aku baru menyadari identitas Barca. Ini bukan perkara memenangkan trofi. Barca adalah sebuah model. Beberapa waktu lalu kami bermain melawan Rayo Vallecano. Kami menang 4-0 dan orang-orang tidak senang karena Rayo menguasai bola sedikit lebih banyak dari kami. Dan, tiba-tiba, sebuah debat muncul dari antah berantah. Berita yang muncul sangat mencengangkan: satu pertandingan dalam 5 tahun di mana untuk pertama kalinya kami menguasai bola di bawah 50%! Catat, protes ini bukan karena kami menang 1-0. Tuntutan seperti inilah yang membuat klub ini sangat spesial. Tidak ada klub yang bermain seperti Barca. Di Inggris permainan tidak terkontrol tetapi orang-orang tidak menginginkan cara lain. Kamu menonton sebuah pertandingan di mana bola diumpan seperti bola pingpong—pam, pam, pum—dan kamu berpikir: “Gilaaa, mereka bermain sangat hebat, lalu tiba-tiba kerumunan penonton menginginkan hal lain.” Seorang pemain mengoper bola ke belakang dan penonton menyoraki agar bola di tendang ke depan: pemain harus maju menyerang, menyerang, menyerang. Kadang muncul teriakan sebaliknya, kamu merangsek maju dan penontong berseru agar berhati-hati. Lalu, tempo permainan turun dan pemain mengumpan pendek-pendek untuk beberapa menit dan penonton bertepuk tangan. Mereka menginginkan hal-hal semacam itu.

Barcelona memenangi trofi La Liga 2012-2013 tapi musim itu dikenang dengan nada kecewa. Kekalahan agregat 7-0 melawan Bayern Munich menjadi beban berat, termasuk perasaan sedih karena penyakit yang diderita Tito Vilanova, pelatih yang kamu kenal sejak kamu berusia 12 atau 13...

Sangat penting memenangkan liga dan mempersembahkan untuk Tito dan Abidal. Apa yang ingin aku katakan [atas kritik-kritik yang datang] adalah jika kamu mendapatkan musim seperti yang kami dapatkan di klub lain, maka juara La Liga akan menjadi sebuah musim yang hebat. Kamu juara liga dengan 100 poin, 15 poin bersih di atas Real Madrid. Sebuah rekor. Kamu kalah di Copa del Rey melawan Madrid, sesuatu yang dapat terjadi kapan saja! Kamu mencapai semifinal Liga Champion dengan Xavi tidak bugar, Messi cedera, dan Tito kembali setelah meninggalkan Barca 3-4 bulan dan bergulat dengan urusan hidup-mati. Kami tidak dalam kondisi bugar. Dan kamu kalah. Itu masih sebuah musim yang hebat. Di klub lain, ini akan menjadi sebuah musim yang sangat bagus, khususnya terkait yang dialami Tito.

Itu pasti berdampak besar terhadap tim...

Sebuah pukulan hebat. Kamu datang di tempat latihan suatu pagi dan mereka mengatakan padamu bahwa pelatih harus menjalani perawatan di Amerika. Selama berhari-hari hanya hal itu yang kamu dapat pikirikan. Kamu bertanya: Mengapa? Mengapa selalu terjadi di sini? Ini sangat mengerikan. Sangat-sangat berat. Namun sebagai tim kami mampu mengatasi...kami menang, dan menang ...kami dapat melaju setelah melawan Milan dan PSG dan kemudian Bayern datang seperti sepeda motor, dan mereka adalah sebuah tim yang sangat, sangat prima. Musim kemaren adalah waktu mereka untuk memenangkan turnamen. Mereka mencapai tiga semifinal dan kalah di dua final. Mereka pantas mendapatkan kemenangan itu. Kamu tidak dapat terus menerus menang tetapi tuntutan yang tinggi itu menunjukkan siapa Barcelona.

Apakah pendukung Barca melupakan elemen manusia?

Beberapa orang memiliki akal sehat untuk memahami dan menghargai bahwa Bayern adalah tim yang sangat hebat, bahwa kami meraih 100 poin, bahwa kamu tidak selamanya bisa menang. Yang lain lebih fanatiik dan hanya mengeluh, terus menerus mengeluh, seperti saat-saat masa suram Barcelona. Dan di sini banyak orang-orang seperti itu. Namun, kami membutuhkan harapan tinggi untuk menjamin klub tetap berkembang. Aku senang kami punya hal itu. Itu bukanlah kritik asal kritik....

Bicara tentang Bayern, Apakah mereka menjadi favorit lagi?

Aku menonton mereka melawan City dan itu adalah pertandingan terbaik yang mereka mainkan. Kami penasaran melihat bagaimana Bayern akan bermain di bawah asuhan Pep. Di awal-awal, mereka tidak banyak berubah. Perubahan yang diinginkan Pep tidak berjalan baik di final Super Cup melawan Dortmund. Pep bermain dengan penyerang tengah tunggal seperti taktik Juup Heynckes. Namun saat melawan City Aku melihat perubahan dengan formasi no. 9 palsu, menekan lawan sejak di pertahanan mereka sendiri, [Philipp] dengan Lahm di tengah…

Apakah ini menjadi sebuah timnya Pep?

Melawan City, ya! Lihatlah si, si, si, si. Pergerakan yang mereka buat persis dengan apa yang pernah ia minta kepada kami. Menekan lawan secara cepat. Itu adalah pertandingan hebat untuk dinikmati oleh seorang penonton.

Minggu ini akan ada clásico. Gareth Bale bisa apa di Spanyol ? akankah kurangnya ruang yang kamu katakan akan menjadi masalah untuknya?

Itu adalah satu pertanyaan yang akan sering ia dapatkan. Sebagian besar jawaban tergantung bagaimana Madrid ingin bermain. Jika Madrid menginginkan penguasaan bola, dia akan menghadapi banyak kesulitan karena dia tidak akan mendapat ruang. Lawan akan sangat rapat dalam bertahan dan menunggu di daerah pertahanan. Jika mereka tidak bermain dengan penguasaan bola dan memilih serangan balik, seperti saat dilatih Mourinho, itu akan cocok dengan Bale. Dalam beberapa tahun terakhir lawan Madrid berpikir: "Kami dapat menguasai bola,". Hal ini membuat Madrid semakin percaya diri, mudah bertukar posisi, dan bang, sebuah serangan balik dan sebuah gol. Bale akan menikmati itu.

Itu mengandaikan bahwa secara stilistik, lawan terbaik untuk Madrid adalah … Barcelona. Kalian membuat sepakbola tampak lebih mudah untuk mereka.

Ya. Belakangan, Madrid tidak menyenangi lawan yang memberi mereka kontrol bola dan memilih menunggu. Cristiano [Ronaldo] mencari posisi dengan ruang kosong selebar dua garis di depannya: Bale juga akan senang hati mendapat taktik ini. Strategi mereka meninggalkan [Karim] Benzema sendirian. Apa yang mereka inginkan adalah tim seperti Rayo; lawan datang menyerbu maju dengan bola lalu mereka mencurinya. Dengan dua umpan vertikal, penyerang Madrid sudah ada di jantung pertahanan lawan. Mereka punya pemain-pemain yang sangat cepat berlari. Di beberapa classico terakhir, mereka melakukan pekerjaan itu dengan sangat hebat. Sebuah kredit untuk mereka. Mereka memenangkan perebutan bola, agresif dan menyusahkan kami, terutama melalui serangan balik.

Ide dasarnya adalah bahwa kamu ingin menang sehingga ada sebuah konklusi sederhana. Barcelona harus mengubah gaya, paling tidak saat melawan Madrid.

Itu bisa jadi menjadi sebuah pilihan. Tetapi Barça akan bermain seperti cara Barça. Jika kami kalah, kami harus kalah dengan cara Barca dan jika kami menang kami menang dengan cara Barca. Itu adalah sesuatu yang aku pelajari sejak kembali ke sini. Di Barca, tidak ada orang yang suka kalah. Jika kamu bermain bagus dan kalah atau kamu bermain buruk dan kalah, itu adalah dua cara kamu dapat kalah. Namun di sini orang-orang menghargai apa yang kami lakukan dengan cara khusus, cara Barça. Sekarang kami memiliki pelatih dari tradisi sepakbola yang lain dan dia memiliki ide yang berbeda. Namun, secara teoritis, kami akan tetap menjadi Barça seperti yang dilakukan oleh pemain sebelum kami di sini.

No comments:

Post a Comment