Oleh Mahfud Ikhwan
"Bilang kepada para pemainku untuk mengalah?
Itu tidak akan kulakukan. Itu bukan jiwa sepakbola," begitu kata pelatih
Sepp Piontek, menjelang pertandingan terakhir grup antara tim yang diasuhnya,
Denmark, melawan tim dari negaranya, Jerman Barat, di Grup E Piala Dunia Mexico
1986.
Padahal, skenario menarik sudah menunggu di babak selanjutnya.
Jika kalah, Denmark akan menjadi runner-up grup dan akan menghadapi pemimpin
klasemen grup F, Maroko, tim Afrika yang tampil mengejutkan, yang mengungguli
Inggris, Polandia, dan Portugal di grup mereka. Kalau mereka imbang atau
menang, mereka akan memimpin klasemen grup dan menghadapi runner-up Grup D
sekaligus lawan yang lebih alot, Spanyol, finalis Piala Eropa 1984, dengan
Butragueno-nya.
Itu pilihan mudah, bukan? Lagi pula, apa janggalnya
kalah dari Jerman Barat?
Tapi Piontek dan para pemain Denmark lebih memilih
"jiwa sepakbola" dibanding lawan enteng di babak berikutnya. Tim yang
beberapa hari sebelumnya merebut hati dunia setelah membantai juara dunia dua kali
Uruguay 6-1 itu maju dengan gagah berani dan sepenuh hati. Jerman Barat mereka
hantam 2-0. Untuk kemenangan itu, Denmark bahkan mesti kehilangan pemain
terpenting mereka, Frank Arnessen, yang terkena kartu merah.
Tiga hari kemudian, tanpa Arnessen, tim yang sama,
yang membabat dua juara dunia di babak grup itu, dibantai 5-1 oleh Spanyol.
Butragueno mencetak empat gol.
Secara statistik, tim itu tak ada apa-apanya
dibanding tim yang mereka kalahkan di babak grup, Jerman Barat, yang kemudian
muncul sebagai finalis—dan empat tahun kemudian menjadi juara dunia di Italia
'90. Bahkan, jika diukur dari capaiannya, mereka bukan tim Denmark terbaik yang
pernah ada. Meski dianggap sebagai paling menarik di Piala Eropa 1984, mereka
tak punya tropi sebagaimana tim Denmark (yang telah sama sekali berbeda) di
Piala Eropa 1992. Tim ini juga tak melaju sejauh tim Denmark di Piala Dunia
1998. Tapi, merekalah Dinamit Denmark. Ya, Dinamit Denmark yang terkenal itu.
Salah satu tim terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepakbola.
Lewat buku Danish Dynamite: The Story of
Football’s Greatest Cult Team (2014), Rob Smyth dkk. mengantar kisah
menggetarkan ini kepada kita dengan indah dan menggebu.
***
Saya memikirkan kalimat Piontek dan tim Dinamit
Denmark-nya itu sepanjang menonton pertandingan "penentuan" di Grup G
antara Belgia vs Inggris.
Itu adalah pertandingan yang di atas kertas tampak
paling menjanjikan untuk menjadi pemungkas babak grup Piala Dunia 2018. Para
pengamat, grafis di koran-koran cetak, juga komentator-komentator di layar
televisi, membayangkan tentang pertemuan familiar namun sengit pemain-pemain
terbaik di Liga Inggris dalam pertandingan ini: dua bek Inggris, Walker dan
Stone, akan bertemu sejawat Man City-nya, De Bruyne; sementara Kane akan
bermuka-muka dengan dua bek yang jadi rekannya di Spurs, Alderweireld dan
Vertonghen. Itulah kenapa, sejak sebelum Piala Dunia mulai, saya menjanjikan
kepada Jawa Pos untuk menulis pertandingan itu.
Tapi kening saya dibuat berkerut bahkan sejak
daftar pemain terpampang di layar: Ingris mengganti delapan pemainnya dari
pertandingan melawan Kostarika, sementara Belgia mengganti sembilan pemainnya
dari pertandingan sebelumnya. Sejak pagi saya memang menemukan
analisis-analisis akal-akalan, mulai dari media-media Inggris sendiri, macam The
Sun, hingga status-status facebook sok tahu sepakbola, bahwa Inggris mesti
jadi nomor dua agar ada di jalur yang lebih empuk, dan bisa melaju lebih jauh.
Karena itu, saya tak terlalu kaget dengan daftar pemain yang dikeluarkan, baik
oleh Southgate maupun oleh Martinez. Tapi mereka tak bisa mencegah pikiran
buruk saya—dan siapa saja yang mengerti sepakbola—bekerja.
Tentu saja, tak ada yang terlanggar di sini. Tak ada satu pun
aturan yang mereka tabrak. Mereka menurunkan pemain yang sah. Mereka juga
bertanding dengan normal. Kedua tim, misalnya, tak melakukan apa yang dilakukan
Jerman (Barat) dan Austria pada Piala Dunia 1982, dengan hanya saling mengoper
bola sepanjang nyaris 80 menit, setelah keduanya sama-sama memastikan diri
lolos, dan sama-sama memastikan Aljazair tersingkir. Baik Inggris maupun Belgia
saling menyerang, terlihat ingin memenangi pertandingan.
Di sisi lain, sebagai penggemar sepakbola, ada
banyak hal yang menyenangkan dari diturunkannya "tim berbeda" di
pertandingan ini. Saya suka Mousa Dembele sejak di Fulham. Dengan
diistirahatkannya Hazard dan De Bruyne, Dembele yang biasa turun agak telat,
menjadi bos sepanjang pertandingan. Dan itu menyenangkan. Pertandingan ini juga
menyadarkan kita, sepotong berlian terlupakan bernama Adnan Januzaj, yang
terbuang dari Old Trafford, terlunta-lunta bersama Sunderland, dan kini mencoba
menemukan kembali dirinya bersama Sociedad di Spanyol, ternyata tak pernah
kehilangan gilapnya.
Di sisi Inggris, menyaksikan penyerang tipe jadul
macam Jamie Vardy yang makin langka itu tak kalah menyenangkannya. Untuk penggemar
MU, apa kalian tak girang melihat Phil Jones nongol di Rusia? Dan, hei, jika
kalian pencinta Inggris dan pengkritik keras Jose Mourinho karena alerginya
dengan pemain muda, ini kesempatan yang mewah menyaksikan pemain-pemain muda berbakat
macam Rashford dan Alexander-Arnold jadi elemen penting tim.
Jadi, sekali lagi tak ada yang salah. Semua
terlihat tak ada masalah. Selain, tentu saja, semua orang tahu bahwa
pemain-pemain terbaik dari kedua tim sedang duduk-duduk selonjoran di bangku
cadangan.
Lalu kenapa suara "huuu..." menggema
sepanjang pertandingan? Boleh jadi karena penggemar Inggris dan Belgia bosan.
Tak seperti pendukung Argentina atau Jerman yang mesti empot-empotan sampai
menit terakhir pertandingan ketiga, saya kira mereka sudah merasa lolos ke
babak 16 besar bahkan ketika undian grup baru diumumkan, beberapa bulan lalu.
***
Jika tulisan ini terbaca nada moralisnya, mohon
maaf. Percayalah, itu bias. Itu lebih karena saya bukan pendukung Inggris atau
Belgia. Jika tim saya yang menghadapi pilihan seperti yang dihadapi Inggris,
saya kira saya akan dengan gembira mendukung langkah mereka.
Bagaimana pun, Inggris telah memilih (meskipun mereka
berhasil membuatnya tampak sebagai bukan pilihan), dan dengan demikian mendapatkan
imbalan yang telah dibayangkannya: terhindar dari kemungkinan ketemu Brazil di
babak 8 besar. Cuma, tampaknya mereka sedikit lupa memikirkan Kolumbia. Atau,
yang mereka ingat tentang Kolumbia sepenuhnya adalah tentang Falcao yang gagal
total di MU dan Chelsea? Entahlah. Semoga mereka beruntung.
Lalu, bagaimana dengan kalimat Piontek, Dinamit Denmark,
dan “jiwa sepakbola”-nya? Saya kira Southgate dan para pendukung Inggris tak
perlu terlalu menghiraukannya. Itu sudah lama berlalu—32 tahun lalu. Lagi pula,
apa yang bisa ditiru dari tim yang tak memperoleh apa-apa?
*Dimuat di Jawa Pos, 30 Juni 2018
Bingung cari Situs Poker Terpercaya ??
ReplyDeleteSering kalah? lebih sering deposit dari pada wd??
Solusi Terbaik Buat Member Yang Sering Lose !!
Pokers128(dot)com
Buktiin Sendiri Main Di Pokers128 !
Bisa Main Dari HP !!
Support IOS & ANDROID
7 Games Dalam 1 User_ID
Menangkan Jackpot Harian S/d Puluhan Juta
Jackpot Global Ratusan Juta
Minimal Deposit Sangat Terjangkau !!
Rp 10,000
Withdraw Diproses Super Cepat !
1menit s/d 3menit
JANGAN TUNGGU DAN JANGAN RAGU LAGI UNTUK MENJADI SEORANG PEMENANG DAN DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA DI WWW.S1288POKER.COM
Info lebih lengkap,silahkan hubungi CS 24/7 kami melalui :
PIN BBM : 7AC8D76B
WA : 08122221680
Twitter : @S1288POKER
Agen Togel Online Terbaik & Terlengkap!
ReplyDeleteTersedia Pasaran Hongkong - Sydney - Singapore
Potongan Diskon 2D = 30% | 3D = 59% | 4D = 66%
Dapatkan Keuntungan Dalam Menebak Angka Hingga Ratusan Juta Setiap Hari..
Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .fun
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
BBM: BOLAVITA
WA: +628122222995
Haloo Guys , Bingung Mau cari game Online Poker Yang Aman dan Terpercaya .
ReplyDeletedari pada bingung yuk langsung aja Gabung di situs poker terlengkap
dan terpercaya.
Segera bergabung untuk menangkan hadiah utama 10juta di ANAPOKER
WA : 0852-2255-5128
BBM : D8B84EE1 atau AGENS128
Bolavita Adalah situs bandar judi online terpercaya yang telah berdiri lama. Menyediakan berbagai jenis permainan taruhan online yang lengkap dibawah ini.
ReplyDelete» Judi Bola Online ( Bursa pasaran bola terlengkap )
» Taruhan Sabung Ayam ( Wala Meron )
» Taruhan Casino Live ( Player Banker )
» Togel Online
» Bola Tangkas
» Tembak Ikan
» Dan Masih Banyak Lainnya.
★ Bonus 10% Deposit Pertama !
★ Bonus Cashback Mingguan s/d 10%
★ Bonus referral 7% + 2%
★ Bonus 100% (bila anda 8x menang secara beruntun)
Link Pendaftaran : http://159.89.197.59/register/
Link Layanan Live Chat (24 Jam Online) : https://bit.ly/2VD8fERhttps://bit.ly/2VD8fER
Link Layanan Whatsapp (24 Jam Online) : https://bit.ly/31SZvwyhttps://bit.ly/31SZvwy
Download Aplikasi Sabung Ayam S128
https://medium.com/@bolavita69/gratis-download-aplikasi-sabung-ayam-s128-apk-s128-linkaja88-c46257d86279
Bandar Judi Slot Online | Tembak Ikan | Ding Dong | Bingo Virtual
https://medium.com/@bolavita69/bandar-judi-slot-online-tembak-ikan-ding-dong-bingo-virtual-6d143a23fb07
Bandar Judi Sabung Ayam Sv388 Deposit Linkaja
https://bandarjudilinkaja.blogspot.com/2019/10/bandar-judi-sabung-ayam-sv388-deposit-linkaja.html
Bonus 8 kali win dan dapatkan bonusnya hanya disini BONUS WIN 8 KALI BERUNTUNi
ReplyDeleteYalı
ReplyDeleteBeyazkent
Hisardere
Orhaniye
Karacakaya
X0VO
Maraş Lojistik
ReplyDeleteHatay Lojistik
Tokat Lojistik
Elazığ Lojistik
Aksaray Lojistik
U48T
50524
ReplyDeleteTekirdağ Çatı Ustası
Paribu Güvenilir mi
Kütahya Evden Eve Nakliyat
Maraş Evden Eve Nakliyat
Tunceli Evden Eve Nakliyat
D4F32
ReplyDeleteAnkara Boya Ustası
Çorum Lojistik
Mamak Parke Ustası
Çerkezköy Oto Boya
Çerkezköy Fayans Ustası
Hakkari Şehir İçi Nakliyat
Rize Parça Eşya Taşıma
Coin Nedir
Sincan Fayans Ustası
605E0
ReplyDeleteCoin Madenciliği Siteleri
Discord Sunucu Üyesi Hilesi
Baby Doge Coin Hangi Borsada
Yeni Çıkan Coin Nasıl Alınır
Binance Hangi Ülkenin
Coin Kazanma
Apenft Coin Hangi Borsada
Binance Hesap Açma
Bitcoin Nasıl Para Kazanılır
02E7B
ReplyDeleteuwulend finance
uniswap
bscpad
pancakeswap
eigenlayer
yearn finance
pudgy penguins
layerzero
defillama