Tuesday, July 3, 2018

Menonton Belgia vs Inggris, Mengingat Dinamit Denmark


Oleh Mahfud Ikhwan

"Bilang kepada para pemainku untuk mengalah? Itu tidak akan kulakukan. Itu bukan jiwa sepakbola," begitu kata pelatih Sepp Piontek, menjelang pertandingan terakhir grup antara tim yang diasuhnya, Denmark, melawan tim dari negaranya, Jerman Barat, di Grup E Piala Dunia Mexico 1986.
Padahal, skenario menarik sudah menunggu di babak selanjutnya. Jika kalah, Denmark akan menjadi runner-up grup dan akan menghadapi pemimpin klasemen grup F, Maroko, tim Afrika yang tampil mengejutkan, yang mengungguli Inggris, Polandia, dan Portugal di grup mereka. Kalau mereka imbang atau menang, mereka akan memimpin klasemen grup dan menghadapi runner-up Grup D sekaligus lawan yang lebih alot, Spanyol, finalis Piala Eropa 1984, dengan Butragueno-nya.
Itu pilihan mudah, bukan? Lagi pula, apa janggalnya kalah dari Jerman Barat?  
Tapi Piontek dan para pemain Denmark lebih memilih "jiwa sepakbola" dibanding lawan enteng di babak berikutnya. Tim yang beberapa hari sebelumnya merebut hati dunia setelah membantai juara dunia dua kali Uruguay 6-1 itu maju dengan gagah berani dan sepenuh hati. Jerman Barat mereka hantam 2-0. Untuk kemenangan itu, Denmark bahkan mesti kehilangan pemain terpenting mereka, Frank Arnessen, yang terkena kartu merah.
Tiga hari kemudian, tanpa Arnessen, tim yang sama, yang membabat dua juara dunia di babak grup itu, dibantai 5-1 oleh Spanyol. Butragueno mencetak empat gol.
Secara statistik, tim itu tak ada apa-apanya dibanding tim yang mereka kalahkan di babak grup, Jerman Barat, yang kemudian muncul sebagai finalis—dan empat tahun kemudian menjadi juara dunia di Italia '90. Bahkan, jika diukur dari capaiannya, mereka bukan tim Denmark terbaik yang pernah ada. Meski dianggap sebagai paling menarik di Piala Eropa 1984, mereka tak punya tropi sebagaimana tim Denmark (yang telah sama sekali berbeda) di Piala Eropa 1992. Tim ini juga tak melaju sejauh tim Denmark di Piala Dunia 1998. Tapi, merekalah Dinamit Denmark. Ya, Dinamit Denmark yang terkenal itu. Salah satu tim terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepakbola.
Lewat buku Danish Dynamite: The Story of Football’s Greatest Cult Team (2014), Rob Smyth dkk. mengantar kisah menggetarkan ini kepada kita dengan indah dan menggebu.
***
Saya memikirkan kalimat Piontek dan tim Dinamit Denmark-nya itu sepanjang menonton pertandingan "penentuan" di Grup G antara Belgia vs Inggris.
Itu adalah pertandingan yang di atas kertas tampak paling menjanjikan untuk menjadi pemungkas babak grup Piala Dunia 2018. Para pengamat, grafis di koran-koran cetak, juga komentator-komentator di layar televisi, membayangkan tentang pertemuan familiar namun sengit pemain-pemain terbaik di Liga Inggris dalam pertandingan ini: dua bek Inggris, Walker dan Stone, akan bertemu sejawat Man City-nya, De Bruyne; sementara Kane akan bermuka-muka dengan dua bek yang jadi rekannya di Spurs, Alderweireld dan Vertonghen. Itulah kenapa, sejak sebelum Piala Dunia mulai, saya menjanjikan kepada Jawa Pos untuk menulis pertandingan itu.
Tapi kening saya dibuat berkerut bahkan sejak daftar pemain terpampang di layar: Ingris mengganti delapan pemainnya dari pertandingan melawan Kostarika, sementara Belgia mengganti sembilan pemainnya dari pertandingan sebelumnya. Sejak pagi saya memang menemukan analisis-analisis akal-akalan, mulai dari media-media Inggris sendiri, macam The Sun, hingga status-status facebook sok tahu sepakbola, bahwa Inggris mesti jadi nomor dua agar ada di jalur yang lebih empuk, dan bisa melaju lebih jauh. Karena itu, saya tak terlalu kaget dengan daftar pemain yang dikeluarkan, baik oleh Southgate maupun oleh Martinez. Tapi mereka tak bisa mencegah pikiran buruk saya—dan siapa saja yang mengerti sepakbola—bekerja.
Tentu saja, tak ada  yang terlanggar di sini. Tak ada satu pun aturan yang mereka tabrak. Mereka menurunkan pemain yang sah. Mereka juga bertanding dengan normal. Kedua tim, misalnya, tak melakukan apa yang dilakukan Jerman (Barat) dan Austria pada Piala Dunia 1982, dengan hanya saling mengoper bola sepanjang nyaris 80 menit, setelah keduanya sama-sama memastikan diri lolos, dan sama-sama memastikan Aljazair tersingkir. Baik Inggris maupun Belgia saling menyerang, terlihat ingin memenangi pertandingan.  
Di sisi lain, sebagai penggemar sepakbola, ada banyak hal yang menyenangkan dari diturunkannya "tim berbeda" di pertandingan ini. Saya suka Mousa Dembele sejak di Fulham. Dengan diistirahatkannya Hazard dan De Bruyne, Dembele yang biasa turun agak telat, menjadi bos sepanjang pertandingan. Dan itu menyenangkan. Pertandingan ini juga menyadarkan kita, sepotong berlian terlupakan bernama Adnan Januzaj, yang terbuang dari Old Trafford, terlunta-lunta bersama Sunderland, dan kini mencoba menemukan kembali dirinya bersama Sociedad di Spanyol, ternyata tak pernah kehilangan gilapnya.  
Di sisi Inggris, menyaksikan penyerang tipe jadul macam Jamie Vardy yang makin langka itu tak kalah menyenangkannya. Untuk penggemar MU, apa kalian tak girang melihat Phil Jones nongol di Rusia? Dan, hei, jika kalian pencinta Inggris dan pengkritik keras Jose Mourinho karena alerginya dengan pemain muda, ini kesempatan yang mewah menyaksikan pemain-pemain muda berbakat macam Rashford dan Alexander-Arnold jadi elemen penting tim.
Jadi, sekali lagi tak ada yang salah. Semua terlihat tak ada masalah. Selain, tentu saja, semua orang tahu bahwa pemain-pemain terbaik dari kedua tim sedang duduk-duduk selonjoran di bangku cadangan.
Lalu kenapa suara "huuu..." menggema sepanjang pertandingan? Boleh jadi karena penggemar Inggris dan Belgia bosan. Tak seperti pendukung Argentina atau Jerman yang mesti empot-empotan sampai menit terakhir pertandingan ketiga, saya kira mereka sudah merasa lolos ke babak 16 besar bahkan ketika undian grup baru diumumkan, beberapa bulan lalu.
***
Jika tulisan ini terbaca nada moralisnya, mohon maaf. Percayalah, itu bias. Itu lebih karena saya bukan pendukung Inggris atau Belgia. Jika tim saya yang menghadapi pilihan seperti yang dihadapi Inggris, saya kira saya akan dengan gembira mendukung langkah mereka.
Bagaimana pun, Inggris telah memilih (meskipun mereka berhasil membuatnya tampak sebagai bukan pilihan), dan dengan demikian mendapatkan imbalan yang telah dibayangkannya: terhindar dari kemungkinan ketemu Brazil di babak 8 besar. Cuma, tampaknya mereka sedikit lupa memikirkan Kolumbia. Atau, yang mereka ingat tentang Kolumbia sepenuhnya adalah tentang Falcao yang gagal total di MU dan Chelsea? Entahlah. Semoga mereka beruntung.
Lalu, bagaimana dengan kalimat Piontek, Dinamit Denmark, dan “jiwa sepakbola”-nya? Saya kira Southgate dan para pendukung Inggris tak perlu terlalu menghiraukannya. Itu sudah lama berlalu—32 tahun lalu. Lagi pula, apa yang bisa ditiru dari tim yang tak memperoleh apa-apa?


*Dimuat di Jawa Pos, 30 Juni 2018

11 comments:

  1. Bingung cari Situs Poker Terpercaya ??
    Sering kalah? lebih sering deposit dari pada wd??

    Solusi Terbaik Buat Member Yang Sering Lose !!
    Pokers128(dot)com

    Buktiin Sendiri Main Di Pokers128 !

    Bisa Main Dari HP !!
    Support IOS & ANDROID

    7 Games Dalam 1 User_ID

    Menangkan Jackpot Harian S/d Puluhan Juta
    Jackpot Global Ratusan Juta

    Minimal Deposit Sangat Terjangkau !!
    Rp 10,000

    Withdraw Diproses Super Cepat !
    1menit s/d 3menit

    JANGAN TUNGGU DAN JANGAN RAGU LAGI UNTUK MENJADI SEORANG PEMENANG DAN DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA DI WWW.S1288POKER.COM

    Info lebih lengkap,silahkan hubungi CS 24/7 kami melalui :
    PIN BBM : 7AC8D76B
    WA : 08122221680
    Twitter : @S1288POKER

    ReplyDelete
  2. Agen Togel Online Terbaik & Terlengkap!
    Tersedia Pasaran Hongkong - Sydney - Singapore
    Potongan Diskon 2D = 30% | 3D = 59% | 4D = 66%
    Dapatkan Keuntungan Dalam Menebak Angka Hingga Ratusan Juta Setiap Hari..
    Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .fun
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    BBM: BOLAVITA
    WA: +628122222995

    ReplyDelete
  3. Haloo Guys , Bingung Mau cari game Online Poker Yang Aman dan Terpercaya .
    dari pada bingung yuk langsung aja Gabung di situs poker terlengkap
    dan terpercaya.

    Segera bergabung untuk menangkan hadiah utama 10juta di ANAPOKER
    WA : 0852-2255-5128
    BBM : D8B84EE1 atau AGENS128

    ReplyDelete
  4. Bolavita Adalah situs bandar judi online terpercaya yang telah berdiri lama. Menyediakan berbagai jenis permainan taruhan online yang lengkap dibawah ini.

    » Judi Bola Online ( Bursa pasaran bola terlengkap )
    » Taruhan Sabung Ayam ( Wala Meron )
    » Taruhan Casino Live ( Player Banker )
    » Togel Online
    » Bola Tangkas
    » Tembak Ikan
    » Dan Masih Banyak Lainnya.

    ★ Bonus 10% Deposit Pertama !
    ★ Bonus Cashback Mingguan s/d 10%
    ★ Bonus referral 7% + 2%
    ★ Bonus 100% (bila anda 8x menang secara beruntun)

    Link Pendaftaran : http://159.89.197.59/register/
    Link Layanan Live Chat (24 Jam Online) : https://bit.ly/2VD8fERhttps://bit.ly/2VD8fER
    Link Layanan Whatsapp (24 Jam Online) : https://bit.ly/31SZvwyhttps://bit.ly/31SZvwy

    Download Aplikasi Sabung Ayam S128
    https://medium.com/@bolavita69/gratis-download-aplikasi-sabung-ayam-s128-apk-s128-linkaja88-c46257d86279

    Bandar Judi Slot Online | Tembak Ikan | Ding Dong | Bingo Virtual
    https://medium.com/@bolavita69/bandar-judi-slot-online-tembak-ikan-ding-dong-bingo-virtual-6d143a23fb07

    Bandar Judi Sabung Ayam Sv388 Deposit Linkaja
    https://bandarjudilinkaja.blogspot.com/2019/10/bandar-judi-sabung-ayam-sv388-deposit-linkaja.html

    ReplyDelete