Oleh Darmanto
Simaepa
Rivalitas paling sengit,
dan sekaligus paling getir, biasanya melibatkan orang-orang dekat.
Sangat-sangat dekat. Ingat kisah Qabil dan Habil? Dari kitab suci kita mengenal
rivalitas, dan pertumpahan darah pertama di dunia, terjadi justru di antara
saudara satu rahim.
Pun demikian di sekeliling
kita. Kisah-kisah rakyat di Nusantara tentang jatuh-bangunnya kerajaan, legenda
suku-suku dan riwayat asal-usul sebuah desa berawal dari persaingan kerabat
dekat yang berujung perselisihan. Di film dan novel silat, alur cerita nyaris
digerakkan oleh perseteruan dua saudara seperguruan. Sehari-hari kita pun
mendengar dengan persaingan sengit antar sepupu di sekolah atau punya
istri/suami yang lebih baik....
Dalam khazanah sepakbola,
perseteruan diantara dua saudara itu bernama derbi, el-classico, der
klassiker, match of eternal enemies. Dari Buenos Aires hingga Glasgow, dari
Madrid hingga Tokyo, pertandingan-pertandingan paling keras dan menguras emosi
hampir selalu melibatkan tim yang lahir berasal dari kota, dan bahkan pada
suatu waktu berbagi stadion, yang sama.
Sebagai provinsi sepakbola,
Jawa Timur pun memiliki derbi-nya sendiri. Derbi ini, yang berangsur-angsur
menjadi sebuah rivalitas yang melampaui skala geografisnya, melibatkan dua tim
yang paling berprestasi dalam empat dekade.
Pertandingan Persebaya dan
Arema tidak hanya menarik publik sepakbola Malang dan Surabaya ke stadion
tetapi juga menyeret publik sepakbola Indonesia, terutama di Jawa Timur dan
sekitarnya ke dalam demam persaingan.
Namun, seperti rivalitas
klasik lain, kita tidak akan pernah menemukan cerita tunggal tentang bagaimana
dan mengapa demam ini terbentuk.
Ada yang bilang rivalitas
ini bermula dari insiden tawuran anak-anak muda Malang dan Surabaya di sebuah
konser musik. Sumber lain menyebut arogansi tokoh-tokoh sepakbola Surabaya
sebagai biangnya—orang Malang merasa selalu diremehkan. Satu versi lain
menyebut kontribusi halaman olahraga Jawa Pos yang menganakemaskan
Persebaya dan menganaktirikan Arema. Versi lain mengaitkan rivalitas ini dengan
perpindahan pelatih dan pemain—terutama dari Arema ke Persebaya.
Masih ada varian dari
versi-versi di atas yang lebih kecil. Tiap-tiap versi punya pembenaran dan
kebenarannya sendiri. Seperti halnya dalam perseteruan dua bersaudara, tiap
pihak punya daftar bukti kesalahan orang lain. Rincian peristiwa adalah bumbu,
bukan masakan utamanya. Dan barangkali tak begitu penting untuk mencari mana
versi yang lebih sahih.
Yang pasti, rivalitas Arema
dan Persebaya belum begitu lama. Rivalitas ini bahkan barangkali tidak bisa
dikatakan sebagai sebuah derby. Persebaya dan Arema bukan
‘saudara-dalam-sepakbola’. Mereka lahir dari dua kota yang berbeda pada waktu
yang berbeda, dan tumbuh dari rahim kompetisi yang berbeda.
Persebaya berumur 60 tahun
lebih tua. Ia dibentuk oleh ‘pemoeda-pemoeda’ yang sedang bergairah dengan
ide-ide, meskipun embrionik, tentang kemerdekaan dan revolusi nasional. Sebagai
konsekuensi dari sejarahnya, klub ini bermain dalam sepakbola amatir, akar dari
sepakbola Indonesia, yang kemudian bertransformasi menjadi kompetisi
Perserikatan.
Sebaliknya, Arema, lahir di
masa-masa puncak Orde Baru, adalah bagian dari klub-klub yang diinisiasi dari
‘atas’ oleh elit-elit politik-bisnis-birokrasi-militer yang mendapat proteksi
dari kekuasaan. Arema bermain di Liga Sepakbola Utama (Galatama), sebuah proyek
kompetisi olahraga semi-profesional yang mendapat subsidi dari
konglomerat-konglomerat pribumi.
Sampai awal-awal tahun
penyelenggaraan Liga Indonesia bergulir di paruh dekade 1990, keduanya tidak
punya punya sejarah rivalitas. Secara tradisional kedua klub ini memiliki
riwayat perseturuan, meskipun barangkali tidak terlalu sengit, justru dengan
klub lain di kompetisi yang mereka ikuti. Di sepanjang dekade 1980an kita
mendengar permusuhan Persebaya vs Persema sementara di akhir 1980an dan awal
1990an, kita menyaksikan persaingan Arema dan Niac Mitra.
Sejarah rivalitas Persebaya
vs Persema dan Niac Mitra vs Arema sebelum Persebaya vs Arema menunjukkan
sesuatu yang lain. Sesuatu itu adalah rivalitas yang lebih laten, lama dan
besar: rivalitas dua kota dari sub-kultur yang sama.
Rivalitas Persebaya vs
Arema adalah manifestasi kontemporernya.
***
Malang dan Surabaya adalah
dua kota yang menjadi anak kandung sub-kultur Jawa Timur-an yang paling Jawa
Timur. Berbeda dengan kota-kota di kawasan Tapal Kuda, kedua kota ini tidak
begitu terpengaruh Madura dan Islam. Berbeda dengan kota-kota di bagian
baratnya, kedua kota ini juga nyaris tidak mendapatkan penetrasi budaya Mataram.
Dua kota ini mengembangkan
sub-kulturnya sendiri. Terletak di pesisiran, Surabaya menjadi kota dagang dan
industri manufaktur yang ramai. Sementara Malang, berada di pedalaman dan
diberkahi keindahan alam, identik dengan kota wisata, pertanian, dan
pendidikan.
Kedua kota ini juga
mengembangkan versi Jawa yang lebih egaliter dan terbuka. Di kelilingi pabrik
dan toko-toko, penduduk Surabaya identik dengan kelas pekerja yang dibekali
dengan karakter tekad-kuat, rasa setia-kawan, dan keberanian. Sementara dengan
kesejukan iklimnya, orang Malang membanggakan daya kreatifitas dalam usahanya.
Kedua kota ini, juga, pada
dasarnya, juga dekat dan saling membutuhkan. Orang Surabaya butuh hasil bumi,
pegunungan dan udara segar dari Malang. Sementara Orang Malang perlu barang
pabrikan dan layanan finansial serta hiburan dari kota Surabaya.
Corak egalitarianisme
sub-kultur Jawa Timur memampukan kedua kota ini menemukan identitasnya sendiri.
Masing-masing menciptakan keunikan, dari bahasa sampai makanan.
Jika Surabaya menghasilkan
ludruk, Malang menemukan bahasa walikan. Jika Surabaya melahirkan Kartolo,
Malang memiliki Ian Antono. Surabaya menemukan rujak cingur dan lontong kupang,
malang menciptakan bakso dan angsle.
Namun, gaya egaliter Jawa
Timuran mendorong penduduk dua kota ini untuk membawa dinamika saling
bersaing-dan-membutuhkan ini pada batas terjauhnya. Klub sepakbola adalah salah
satu tempat di mana warga Surabaya dan Malang bisa mengekspresikan persaingan
ini. Dari sini kita bisa memahami asal muasal rivalitasnya.
Dekade 1990an menandai
susut dan bangkitnya klub-klub bekas era Galatama dan Persyerikatan. Penyatuan
kompetisi Galatama dan Persyerikatan ke dalam Liga Indonesia (Ligina) membuat
sebagian klub-klub penting di Galatama dan Persyerikatan lenyap, sementara yang
lain muncul ke permukaan.
Di Surabaya, eks Galatama
(Niac Mitra dan Assyabab) keteteran mengikuti irama kompetisi yang baru itu.
Dalam prosesnya, keduanya gagal beradaptasi dan kehilangan kesaktiannya.
Sebaliknya di Malang, eks Persyerikatan (Persema) perlahan menjadi tim kedua
dan tak berapa lama hilang entah main di divisi berapa.
Arema dengan bekal juara di
periode-periode akhir Galatama mendapatkan simpati yang luas dari publik
Malang, terutama generasi mudanya. Dukungan politik-ekonomi dan jaringan dari
para pendirinya juga membuat Arema mengalami transisi yang relatif bagus ke
Ligina. Sementara Persema, yang prestasinya semenjana, pelan-pelan hilang dari
panorama, Arema muncul menjadi representasi sepakbola Malang.
Persebaya tidak punya
masalah dalam transisi ini. Klub ini punya segalanya: tradisi, sejarah,
stadion, dan suporter yang loyal. Sementara klub-klub Galatama tersingkir ke
pinggir secara literal maupun kiasan—Assyabaab terdesak ke Sidoarjo, lantas ke
Bali sementara Niac Mitra dioperasi plastik dan berganti nama menjadi Mitra
Kukar dan entah apalagi.
Di ujung hari, Persebaya
dan Arema menjadi wakil-tanpa-saingan bagi kota Surabaya dan Malang. Dan yang
lebih penting, keduanya memberi kebanggaan bagi Surabaya dan Malang untuk
menjadi sedikit klub yang berjaya di dua era kompetisi yang berbeda.
Lintasan sejarah ini
memberikan keistemawaan bagi keduanya. Persebaya dan Arema menjadi simbol
sekaligus arena bagi perwujudan hasrat dan aspirasi persaingan warga kedua kota
untuk mendapatkan keotentikan Jawa Timur. Jika gerobak bakso dan warung lontong
kupang tidak menjadi arena persaingan terbuka untuk menunjukkan siapa yang
lebih hebat antara Surabaya dan Malang, kompetisi sepakbola menyediakanya.
Lambang Bajul Ijo yang
konsisten dari tahun ke tahun mewakili gaya Surabaya yang solider, nekat, dan
tak-takut berkonfrontasi. Gambar Singo Edan di stiker atau kaos yang bervariasi
menyimbolkan kera ngalam yang kreatif dan penuh kejutan.
Keberanian Bonek mendatangi
stadion lawan mewakili Surabaya sebagai kota yang penuh vitalitas dan
keberanian warga Surabaya. Sementara, tari-tarian di stadion dan gambar singa
di setiap sudut gang menggambarkan selera seni dan imajinasi warga Malang.
***
Sepakbola secara inheren mendorong
insting perseteruan karena hanya menyediakan satu pemenang dalam sebuah
kompetisi. Ia menjadi arena konkrit apa disebut sebagai rivalitas mimesis.
Konon, seseorang punya
hasrat menggebu-gebu akan sesuatu, pertama-tama bukan ditentukan oleh nilai atau
kualitas sesuatu itu sendiri, namun karena ada orang lain yang pada waktu sama
menginginkan sesuatu itu.
Orang Surabaya berpikir
bahwa kotanya menjadi yang paling unik dan Persebaya menjadi klub sepakbola
yang paling hebat. Mereka punya hasrat untuk mewujudkannya karena orang Malang
mengklaim dan menginginkan hal yang sama.
Dalam rivalitas mimesis,
ruang dan waktu menjadi penting. Ketika berada dalam jarak dan waktu dekat, dua
orang yang saling menginginkan hal yang sama tidak begitu merasakan dan
mengenali bahwa mereka saling bersaing. Jarak yang dekat membuat mediasi ego
tidak terlihat. Mereka menjadi rival karena berusaha saling meniru tindakan
pesaing.
Semua orang tua yang
berdedikasi atau petugas layanan day-care sangat familiar dengan hal ini.
Pertengkaran anak-anak sepantaran atau adik-kakak kandung yang umurnya
berdekatan nyaris semua dimulai karena keduanya menginginkan balon atau
layang-layang yang sama. Ketika mainan itu tidak dipegang oleh orang lain,
rivalitas tidak ada. Begitu salah satu anak mengambil dan memainkannya,
kekacauan akan segera muncul.
Dalam rivalitas ini,
seringkali tidak penting seseorang mendapatkan apa yang diinginkannya. Yang
lebih penting adalah si rival tidak mendapatkannya. Anak-anak yang berebut
layangan atau mobil-mobilan seringkali memilih menyobek layang dan melempar
mobil itu ke comberan. Orang Malang senang bukan saja saat-saat Arema menang
atau juara, tetapi lebih sering ketika Persebaya menjadi pecundang.
Ada potensi kekerasan dalam
setiap rivalitas orang-orang dekat. Setelah layang-layang sobek, seorang kakak
mungkin akan memukul adiknya. Seorang akan melukai hati sahabat dan si sahabat
menyimpan dendam itu dalam hatinya untuk waktu yang lama. Luka fisik mungkin
akan pulih seiring berjalannya waktu, namun luka batin biasanya mengeras
seperti batu seiring bertambanya waktu.
Seperti halnya kisah Qabil
dan Habil, rivalitas orang-orang dekat sulit didamaikan karena rivalitas ini
lahir dari mimesis—proses meniru dan mediasi internal satu sama lain, yang
sering kali tidak disadari oleh pelakunya. Orang dewasa punya istilah ini:
harga diri. Rivaltias mimesis memberikan gengsi. Pendukung Persebaya dan Arema
sulit disatukan persis karena mereka gengsi dan harga diri mereka ditentukan
oleh keberhasilan dalam persaingan yang saling mengandaikan dan membutuhkan
ini.
Rivalitas mimesis ini bisa
menghasilkan hubungan yang buruk dan bahkan memicu kekerasan. Satu-dua
perkelahian, perusakan, dan bahkan tawuran masal yang berujung kematian adalah
bagian tak terpisakan dalam setiap derbi sepakbola.
Namun, di sisi lain,
rivalitas ini punya energi yang besar. Rivalitas ini mendorong daya cipta dan
kreativitas. Seperti halnya hikayat rivalitas mimesis yang mendorong lahirnya
temuan ilmiah, inovasi teknologi, dan banyak dilumasi oleh rivalitas
mimesis.
Rivalitas mimesis Surabaya
dan Malang telah memberi banyak hal kepada kita. Di luar sepakbola, lidah kita
diberikan pengalaman untuk merasakan penemuan kuliner terbaik dunia rujak
cingur atau bakso.
Di sepakbola, rivalitas ini
menjadikan dua kota ini menjadi barometer. Pemain berbakat tak putus diciptakan
di Malang dan Surabaya. Di bawah bayang-bayang kebesaran figur masa lalu
seperti Singgih Pitono, Mecky Tata atau Aji Santoso, kota Malang adalah tempat
inkubasi pemain lokal seperti Dendi Santoso dan Dedik Setiawan. Dengan daya
akulturasi yang tinggi, Malang mengadopsi Kurnia Mega atau Hanif Syahbandi
seperti anak mereka sendiri. Bukan suatu kebetulan jika figur sepakbola seperti
Iwan Budianto lahir di sini. Kota ini memberi kesempatan bagi orang muda
seperti dia untuk mengasah keahlian dan ketrampilan menjadi wirausahawan sepakbola.
Di Surabaya, kehidupan
sepakbola terus berdenyut kencang, meskipun konflik kepentingan para petinggi
federasi berusaha memisahkan publik (bonek) dengan sepakbolanya. Kota ini
mencetak ulang kecerdikan Uston Nawawi dalam diri Rendi Irawan atau ketenangan
Bejo Sugiantoro dalam diri Rachmat Irianto. Di gang-gang sempit, di bekas
puing-puing bangunan pabrik, atau sudut lapangan berdebu di Surabaya, anak-anak
kecil punya impian menjadi Yusuf Ekodono, Mustaqim atau Syamsul Arifin. Atau
membayangkan dirinya mengatur irama permainan seperti Ibnu Graham.
Di atas segalanya, keduanya
berbagi kesamaan: punya basis suporter yang besar dan representasi dari kota
yang gila sepakbola. Dua modal utama dalam sepakbola itu membuat Surabaya dan
Malang terus menjadi kota yang melahirkan terobosan-terobosan bari di luar
lapangan .
Strategi bisnis yang kreatif terus diluncurkan untuk menarik iklan—Arema dan Persebaya adalah sedikit tim yang tak punya masalah dengan pendapatan dari sponsor. Lagu-lagu dan koreografi baru pemberi semangat terus dicipta ulang dan dipentaskan. Desain-desain baru syal, kaos, dan tiket terus diperbaharui untuk menunjukkan semangat persaingan sekaligus mengeruk pendapatan. Mereka membangun Kanjuruhan dan Gelora Bung Tomo yang kini menjadi katedral baru bagi massa yang hendak melakukan penziarahan dan perayaan rivalitas mimesis ini setelah era Gajayana dan Tambaksari.
Di depan wartawan, kapten
Persebaya Rendi Irawan melihat pertandingan melawan Arema sebagai pertaruhan
harga diri kota Surabaya dan pemain lokal. Sebaliknya, bekas pelatih Arema Joko
Susilo membahasakannya sebagai gengsi kota kecil melawan kota raksasa. Ketua
suporter Surabaya bicara tentang Surabaya dan Malang sebagai ‘aset sepakbola
nasional’ dan siapa yang terbaik di lapangan adalah pemenangnya.
Narasi rivalitas Surabaya
dan Malang ini memenuhi kriteria mendasar terbentuknya rivalitas sengit dalam
sepakbola modern. Harga diri, gengsi, persaingan—semuanya adalah bahan dasar
perseteruan mimesis.
Hari-demi-hari narasi ini
bisa semakin mengkristal dan menjadi bagian penting sejarah sepakbola Jawa
Timur, dan bahkan dalam skala tertentu Nasional—penggemar Arema dan Persebaya
tersebar di seluruh penjuru tanah air, entah karena ikatan tempat lahir atau identifikasi
lainnya. Karena bercorak kultural dan berpilin dengan tradisi dan sejarah kota,
narasi jenis ini sangat fundamental bagi terbentuknya sebuah kompetisi
sepakbola yang berkelanjutan dan menguntungkan secara ekonomi.
Jika PSSI dan otorita sepakbola
terkait mengelola rivalitas ini dengan baik dan menyalurkan energi besar
persaingan sengit ini ke dalam kompetisi yang nir-kekerasan (misalnya dengan
pemasaran yang pintar), kita bisa punya tontonan sepakbola Indonesia dalam
versi terbaiknya—yang lebih dekat dengan sejarah sosial dan terasa lebih hangat
dibalik kulit ari kita dibanding el-classico atau derbi
the greater Manchester.
*dimuat di Jawa Pos, 6
Mei 2018, dengan beberapa perubahan
Winning303 : Judi Bola Online | Casino Online | Slot Online | Poker Online Terpercaya
ReplyDeleteJudi Bola Online
Casino Online
Slot Online
Poker Online
Sabung Ayam
* KUNJUNGI SITUS KAMI DI *
www.winning303.com
*NB : MENANG BERAPAPUN, PASTI KAMI BAYAR !!! *
* Melayani LiveChat 7 x 24 Jam Nonstop :
- WA : +6281717177303
- BBM : WINNING303
- LINE : WINNING303*
Agen Togel Online Terbaik & Terlengkap!
ReplyDeleteTersedia Pasaran Hongkong - Sydney - Singapore
Potongan Diskon 2D = 30% | 3D = 59% | 4D = 66%
Dapatkan Keuntungan Dalam Menebak Angka Hingga Ratusan Juta Setiap Hari..
Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .fun
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
BBM: BOLAVITA
WA: +628122222995
Jadwal Bola Malam Ini
ReplyDeleteBOLAVITA merupakan Agen Taruhan Terbesar dan Terlengkap di Indonesia. Agen yang menyediakan permainan yang sangat lengkap, yang bisa Anda coba daftar dan mainkan.
ReplyDeleteAgen BOLAVITA meyediakan permainan yang sangat lengkap, berikut permainan yang disediakan:
• Bola Tangkas (Tangkasnet, Tangkas88 dan Tangkas1)
• Casino Online (WM Casino, Green Dragon dan SBOBET Casino)
• Sabung Ayam (S128, SV388 dan Kungfu Chicken)
• Taruhan Bola (SBOBET, MAXBET/ICB Bet dan 368 Bet)
• Togel Online (KLIK4D dan ISIN4D)
• Games Virtual / Slot Games (Joker dan Play1628)
Dengan minimal deposit Rp 50.000 saja Anda sudah bisa mainkan permainan yang ada di atas ini..
Untuk pendaftaran nya saja GRATIS tidak dipungut biaya yaa!!! Bisa Anda daftar sendiri atau bisa dibantu oleh Customer Service BOLAVITA yang sedang bertugas yaa..
Jadi tidak perlu khawatir ^^ , tunggu apalagi? Daftar dan gabung sekarang juga di www.bolavita.ltd
Baca juga =
1. Cara Membuat Akun dan Bermain di Situs S128
2. Promo Promo BOLAVITA
Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
WA : +62812-2222-995
BBM : BOLAVITA / D8C363CA
Wechat : Bolavita
Line : cs_bolavita
ReplyDeletepoker online pulsa
game judi pulsa
sabung ayam via pulsa
judi bola pulsa
bola online
togel online pulsa
prediksi togel
game judi pulsa
s128
daftar s128
Permainan Casino Dimainkan Secara Real dan tidak susah dimainkan dalam handphone IOS, OS dan PC dll
ReplyDeletekini kami menyediakan bonus new member dan bonus setiap hari'nya
Hubungi kami segera di kontak bawah ini:
Line : cs_bolavita
WA: 0812-2222-995
Telegram : 0812-2222-995
Jenis Game Casino :
Sbobet Casino
Cbo855
Gd88
Wm Casino
Play1628
Vivoslot
[url=http://159.89.197.59/agen-sbobet-casino-338a-indonesia-terdepan/]
[img]https://i.imgur.com/u9kH3rQ.jpg[/img][/url]
Bonus 8 kali win dan dapatkan bonusnya hanya disini BONUS WIN 8 KALI BERUNTUNi
ReplyDeleteSuka bermain Slot dengan tingkat kemenangan tertinggi???Mari bergabung dengan kami di Winning303
ReplyDeleteada banyak Bonus untuk anda dalam permainan Slot.
Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Kami Di :
- WA : +6287785425244
Dapatkan keseruan dengan deposit minimal 10ribu di Donaco Poker...Menangkan bonus jackpot hingga puluhan juta rupiah tanpa ribet...
ReplyDeleteIkuti Promo Menarik Setiap Bulannya dari Donaco Poker...Dapatkan Bonus Chip Setiap Hari....
Gunakan OVO pay untuk memudahkan dan mempercepat proses deposit anda!!
Dapatkan Juga Bonus Dari Donaco Poker...
- Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
- Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
- BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
- BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
- BONUS KEJUTAN LAINNYA
Hubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : +6281333555662
https://hasilbola.vip/prediksi-sepakbola/baca/4757/valencia-vs-osasuna-22-juni-2020
ReplyDeleteYang akan diselenggarakan langsung tanpa penonton Estadio De Mestalla.
Dalam pertemuan kedua tim di Liga Spanyol kali ini, lebih unggul yaitu 60% Tuan Rumah.
Bagaimana Bisa? Untuk melihat kedudukan akhir skor bola pada pertandingan ini.
Bisa mengunjungi situs bola resmi Hasil Bola
Yuk kunjungi kontak Whatsapp & Telegram : 0812-2222-995.
Prediksi Bola Lazio vs Brescia 30 Juli 2020 yang akan diselenggarakan langsung tanpa penonton di Stadio Olimpico.
ReplyDeleteDalam pertemuan kedua tim di Liga Italia ini pasti sangat seru dan menegangkan.
Maka dari itu team dari hasil bola
Ada sedikit bocoran pada skor akhir nya, Maka dari itu kunjungi website bola resmi ini.
Terima kasih.
Suka bermain Slot dengan tingkat kemenangan tertinggi???Mari bergabung dengan kami di Winning303
ReplyDeleteada banyak Bonus untuk anda dalam permainan Slot.
Bonus New Member Slot 15%
Bonus New Member Poker 10%
Bonus New Member Sabung Ayam 10%
Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
Bonus Deposit 10% Setiap Hari
Bonus Deposit 10% Slot Setiap Hari
Bonus Deposit Sabung Ayam 5%
Bonus Cashback 5-10%
Bonus 100% 7x Kemenangan Beruntun Sabung Ayam
Diskon Togel Hingga 65%
Bonus Rollingan Slot 1%
Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%
Info hub
- WA : +0877 8542 5244
ReplyDeleteDapatkan Double Bonus dari Donaco Poker Setiap Hari!!
Mau Tau Caranya??? Ayo Daftar..!!.atau Hubungi Kami Segera......
Info hub
WHATSAPP : +6281333555662
Kenapa Harus Memiih Situs Puas4D . ?
ReplyDelete✅ PUAS4D Menjanjikan Kemenangan Hingga 99% Dengan Idpro.
✅ Kami juga memberikan bocoran slot setiap menit
✅ Depo Slot Via Pulsa Tanpa Potongan
✅ Depo/WD Kurang Dari 3 Menit
✅ Berapa Pun Kemenangan Di Jamin 100% Di Bayar
✅ Memberikan Bonus Gratis Setiap Kamis Khusus Member Aktif
✅ Menerima Transaksi Eletronik Berbargai Jenis / Rek Ponsel
✅ Menerima Seluruh Transaksi Bank Lokal / Hingga Bank Daerah
✅ Bonus 5X Win Berturut-turut ( Live casino & Sportsbook ) Claim 20% Dari total taruhan.
✅ BIG BONUS Games ( Slot ) Claim 10% Dari total JACKPOT.
Info lebih lanjut Hub :
Whatsapp : +62 859-3434-8284
Line : Cs.Puas4D
Link Altenatif :
Agen Slot Gacor Idpro
Slot Online Idpro
Depo Slot Tanpa Syarat
Agen Togel Via Pulsa
Daftar Puas4D | Login Puas4D