Sunday, February 24, 2013

Roberto Mancini: Aku Senang jadi Manajer, Aku Senang Marah-marah Setiap Hari*


Oleh Daniel Taylor (The Guardian)

Roberto Mancini sedang kembali ke masa kanak-kanaknya dan mencoba mengingat-ingat kapan saat ia tak terlalu terobsesi dengan kemenangan. Akhirnya, disimpulkannya, ia tak menemukannya. Sepupunya harus melewati pengalaman buruk saat Mancini, si bocah sembilan tahun, pada suatu hari, kalah main pingpong. "Ia mengalahkanku," ingat manajer Manchester City itu. “Maka aku lempar batku ke arahnya dan tepat kena kepalanya."

Thursday, February 7, 2013

Si Tonggos Itu Tak Tampak Lagi Giginya

Oleh Darmanto Simaepa

Begitu nama Ronaldinho muncul dalam daftar line-up yang berjalan di Sky TV—lebih tepatnya streamline Sky TV—saya berani mengambil resiko kehilangan dua jam lembur menulis outline disertasi, atau lebih buruk dari itu, berani membayangkan akan bertemu muka masam supervisor esok hari. Tentu saja, berita Scolari memanggil kembali Dinho telah datang beberapa waktu sebelumnya. Namun, melihat kepastian ia dimainkan dari menit pertama—apalagi di tengah genting tenggat waktu menulis sebagai sebuah kewajiban—adalah sensasi yang sangat menyenangkan.