Thursday, July 26, 2012

Someone in a Crowded Stadium

Oleh Darmanto Simaepa

Imagine, someone stands wearing a red or a yellow shirt in the sea of white-shirted football fans in the crowded stadium. Although s/he is a supporter of same club with the mass, s/he will be seen as a strange supporter. Some supporters may shout at him/her, and other may ignore his/her existence. Moreover, she/he may not be considered as a part of the group because of his/her appearances. However, S/he will be accepted as a part of the group if he sings the mars, mocks the opposite players, or shows his middle finger to the rivals. In the football stadium, there are no people in between. As a supporters, people should identify yourself as ‘us’ or ‘them’ depend on the team that they support. ‘We’ or ‘they’ determine supporter behaviour, attitude, clothing, and word. Being a football supporter in the stadium, people may lose their individuality.

Wednesday, July 4, 2012

Van Basten: Angsa Berhati Singa*


Oleh Mahfud Ikhwan


Judul: Marco van Basten: Era AC Milan dan Oranye; penulis: Zeger van Herwaarden; alih bahasa: Laurens Sipahelut; penerbit: Pena Wormer;
tebal: 254 halaman
; tahun: 2006.


"VAN Basten tidak pernah dianggap manusia darah dan daging, tidak seperti Maradona, yang meleburkan diri dengan hiruk pikuk kehidupan Napoli. (Sementara) anak Argentina itu hidup di hati masyarakat, kecintaan pada Van Basten ada di kepala." Demikianlah sebuah paragraf Zeeger van Herwaarden dalam bukunya, Marco van Basten: De Jaren in Italic en Oranye, yang diterjemahkan oleh Laurent Sipahelut menjadi Marco van Basten: Era AC Milan dan Oranye (2006).


Van Basten memang serupa angsa. Karena itu, orang Italia menjulukinya Il Cigno (si angsa). Ia anggun, elegan, amat memesona, tapi tak ada orang yang bisa mendekatinya. Apalagi membelainya. Ia hanya bisa dikagumi dari kejauhan, tapi tak bisa disentuh. Seusai memesona puluhan ribu penonton di stadion, ia akan bergegas mandi dan sesegera mungkin pulang ke rumah. Permintaan tandatangan dari fans diberikan sebagai bagian dari pekerjaan, bukan sebentuk basa-basi keramahan. Permintaan wawancara dari juru warta akan ia jawab dan hanya jika berkait dengan sepakbola. Begitu pertanyaan menjurus ke urusan pribadi, dengan enteng ia akan ngeloyor pergi.