Thursday, September 29, 2011

La Decima dan Perjanjian Faustian Ala Madrid


Oleh Darmanto Simaepa

Satu dekade setelah proyek Los Galacticos, untuk kedua kalinya, Madrid di bawah Perez, memulai kampanye kejayaannya dengan judul La Decima. Yang Kesepuluh, versi Indonesia dari La Decima, merujuk hasrat Madrid untuk meraih si telinga lebar genap sepuluh kali. Slogan ini, dapatlah dikatakan, memiliki kekuatan setara dengan kampanye Brazil penta campeon untuk meraih piala dunia 2002.

Balada Hasan dan Darto: Sebuah Usaha untuk Memuji Hanung


Oleh Mahfud Ikhwan

Kalau saja ada pengurus FIFA menontonnya, mereka mungkin akan melarang pertandingan itu. Sebuah pertandingan sepakbola di atas ketinggian yang ekstrem, dengan permukaan lapangan yang tak lain adalah tumpukan debu (bukan pasir), pasti sangat tidak dianjurkan oleh dokter olahraga mana pun. Saya—yang pada suatu masa pernah berpandangan (dan mengalami) kalau sepakbola bisa dimainkan di mana pun—rasanya juga tak akan menganjurkannya. Jika saya ada di lokasi, dan pertandingan itu terjadi 15 tahun lalu (saat sprint pendek masih lumayan dan paru-paru tak seringkih sekarang), saya akan memilih jadi penonton saja.

Meski menghabiskan sebagian besar hidup dengan menonton sepakbola, gambar itu terlihat aneh bagi saya. (Tak kalah anehnya dengan saat melihat Aishwarya Rai menari kathak di Machu Pichu, pada sebuah adegan di film Tamil berjudul aneh, Robot.)